Tuesday, March 26, 2013

Chapter 2



Valerie’s POV

                KRINGG!!!
                Akhirnya! Tinggal 2 jam pelajaran lagi dan aku bebas!
                Kelasku mulai terisi, mulai dari anak-anak ‘gaul’ yang biasa nongkrong di kantin sampai anak-anak super-kutubuku yang  memilih perpustakaan sebagai pelepas penat di kelas. Namun aku bukanlah bagian dari  mereka – atau setidaknya tidak di sekolah.
                Bu Tanti masuk dengan bunyi wedgesnya yang khas, menghentikan pasar dadakan yang baru pindah ke kelasku. Pelajaran pun dimulai dengan muka lelah hampir seluruh siswa kelas XI IPA 4 ini. Hampir seluruh karena Thalita, juara 1 kelasku ini sangat antusias menanggapi pelajaran tentang organ-organ tubuh ini.
                Kubiarkan pikiranku kembali melayang ke anak baru itu. Hyosung... aneh! Memang sih, untuk orang Korea nama itu tidak aneh, tapi tetap saja lidahku tak enak memanggilnya. Cewek jangkung itu berambut pendek sebahu, dengan bagian depannya sedikit lebih panjang. Sangat berbeda dengan seleraku, aku lebih menyukai cewek berambut panjang, lurus, dan hitam, namun menurutku ia cantik. Entah kenapa, aku seperti mendapat kesan delicate darinya.
                Kalau kuperhatikan, sepertinya analisisku kali ini salah. Padahal, saat perkenalan dirinya tadi pagi, kesannya ceria, tapi sekarang... dia jadi seperti diam gitu. Rasa-rasanya, sepanjang hari ia diam saja.
***
                KRINGG!!!
                Pulang!!! Horeee!!
                Secepat kilat kubereskan buku-buku serta alat tulisku. Kugapai tasku dan tepat sebelum aku melangkah, Claudia menghampiriku.
                “Hei, Val! Bisa temenin gue ke toko buku ga? Ada buku yang pingin gue cari.”
                “Ehmmm... gue ga bisa, Di. Gue... ada janji...”, jawabku dengan ekspresi bersalah.
                Mendengar hal itu, muka Claudia langsung tertekuk.
                “Lusa ya?”
                Aku mengangguk.
                “Janji lohh.”
                “Janji. Janji jari kelingking!”, kukaitkan kelingkingku ke kelingkingnya lalu melesat pergi.

No comments:

Post a Comment