Valerie's POV
*flashback*
"Who is he?"
Aku memang sangat berharap Schuyler akan ngomong sama aku, tapi bukan tentang ini.
"Which... he?"
"The one who drives you here."
"You mean... Josh?"
"Who is he?"
Aku ragu untuk menceritakannya. Tapi setelah kupikir-pikir, tak ada salahnya kuceritakan.
"My ex. But he betrays me."
"Really? Are you sure?"
"Yeah. Why?"
"Cause it looks like he still loves you."
**
Entah kenapa obrolan pertamaku dengan Schuyler masih mengusikku. Aku tahu kalau Josh sudah bukan punyaku lagi- sekarang maupun selamanya-tapi entah kenapa perkataan Schuyler itu seperti memberikan secercah harapan, tepat sebelum aku melupakan Josh sepenuhnya.
Loh itu bukannya Anja?
"Nja!" Sapaku.
Tidak ada jawaban. Loh? Anja nangis? ANJA NANGIS?!?! Kuhampiri Anja dengan tergesa-gesa.
"Nja! Lu kenapa?"
*Josh's POV*
SMAK Kriza. Disinilah aku berada sekarang. Sekolah empat Eri sekolah, sekolah dimana aku akan bersekolah kalau saja tak ada kejadian ITU. Ya, kejadian itu... Kejadian yang mengubah segalanya. Kini, di hari terakhirkulah di Indonesia, aku berharap bisa melihatnya, untuk sebentar saja.
"KRINGGG!"
Bel tanda pulang sekolah berdering. Anak-anak berseragam putih abu-abu berhamburan keluar. Tak lama, aku dapat menemukan Eri yang sedang menembus kerumunan.
"Eri..." Suaraku tercekat pada kata ri.
Loh? Itu siapa? Yang bersama Eri itu. Kenapa siswi itu menangis?
Untuk sesaat aku terdiam melihat itu. Melihat Eri menarik pelan siswi itu ke sebuah tadi yang ada di depan sekolah. Aku baru akan mengejar mereka saat sebuah tangan menahanku.
"You have an appointment with me, ain't you?" Kata Schuyler, cewek yang kemarin kutemui saat mengantar Eri...
No comments:
Post a Comment