Hyosung's POV
Aneh... Ini benar-benar aneh. Hari ini ada
yang aneh. Semuanya sangat aneh. Valerie terus mengikuti Schuyler ke manapun ia
pergi. Padahal biasanya saat istirahat ia selalu pergi ke sana ke mari, mengunjungi
berbagai tempat atau melakukan berbagai macam hal. Tapi hari ini tidak. Valerie
hanya mengikuti Schuyler. Sementara itu, Schuyler seperti tidak memperdulikan
Valerie. Valerie berusaha mengajaknya berbicara, tetapi ia hanya diam saja. Ada
yang lain di dalam diri mereka, yang membuat mereka terlihat aneh di mataku.
Anja menjauhi Jamie, padahal biasanya
mereka selalu bersama-sama ke manapun mereka pergi. Ketika Anja melihat Jamie,
maka ia akan langsung sembunyi. Rutinitas belajar bersama mereka di perpustakaan
setiap jam istirahat kedua juga tidak terjadi hari ini. Sepertinya mereka
bertengkar, mungkin karena Jamie menyatakan cintanya pada Anja kemarin. Apa
Anja menolaknya? Sepertinya begitu.
Luhan terus memandangi langit selama jam
pelajaran berlangsung. Ia sampai ditegur oleh beberapa guru. Terkadang ia juga
melamun sambil mencorat-coret buku pelajarannya. Aku ingin bertanya, tetapi aku
tidak terlalu dengannya. Aku tidak ingin dianggap sebagai
‘orang-yang-suka-mencampuri-urusan-orang-lain’. Jadi, aku pun mengurungkan
niatku dan hanya memandanginya, berharap mendapat ilham.
Yongguk tidak bisa dihubungi sejak kemarin
malam. Dia tidak on di Whatsapp dan Skype-nya juga off. Kucoba mengirim SMS,
tak ada balasan. Aku me-mention-nya di Twitter, tidak ada respon. Padahal
biasanya kami selalu berhubungan setiap hari. Apa yang terjadi padanya? Apa
yang terjadi pada semua orang hari ini? Kenapa? Ada apa dengan kalian semua?
Kucurahkan seluruh perasaanku di buku
suratku untuk Yongguk. Semoga saat membacanya, dia merasa bersalah dan minta
maaf. Tidak mungkin dia kenapa-napa karena aku sudah menghubungi Ji Eun dan dia
bilang Yongguk masih sehat seperti biasanya. Ada yang aneh… aku juga sudah
meminta Junhong untuk menanyakan masalah ini kepada Yongguk. Dia membalas
pesanku dengan kata “Oke!” tapi sampai sekarang belum ada pemberitahuan lebih
lanjut. Apa Yongguk tidak mau menjawab?
“Hyosung… Tolong aku, please…” tiba-tiba
Jamie menghampiriku sepulang sekolah.
“Ya, ada apa?” balasku.
“Anja menolakku dan menjauhiku. Aku tidak
keberatan ditolak tapi aku tidak mau dia menjauhiku. Tolong ikut aku ke rumah
kami dan tanyakan soal itu padanya, ya… Please…”
“Boleh... Tunggu, ya.” Aku mengirim SMS
pada supirku kalau aku akan pergi ke rumah temanku. “Ayo kita pergi sekarang.
Kau harus mengantarku pulang, ya?” Jamie mengangguk.
***
“Anja!!! Ada temen kamu yang datang,
nih!!!” teriak ibu Anja di depan pintu kamarnya. “Masuk saja, Hyosung. Anja
lagi main internet.”
Aku membuka pintu pelan-pelan dan melihat
Anja duduk membelakangiku dengan laptop di hadapannya. Aku tersentak melihat
apa yang terpampang di layar laptop Anja. YONGGUK!!! Anja sedang Skype-an
dengan Yongguk! Detik itu juga, kubanting pintu kamar Anja dan berlari
meninggalkan rumah itu.
No comments:
Post a Comment