Thursday, April 4, 2013

Chapter 13


Hyosung's POV

    Aneh... Ini benar-benar aneh. Hari ini ada yang aneh. Semuanya sangat aneh. Valerie terus mengikuti Schuyler ke manapun ia pergi. Padahal biasanya saat istirahat ia selalu pergi ke sana ke mari, mengunjungi berbagai tempat atau melakukan berbagai macam hal. Tapi hari ini tidak. Valerie hanya mengikuti Schuyler. Sementara itu, Schuyler seperti tidak memperdulikan Valerie. Valerie berusaha mengajaknya berbicara, tetapi ia hanya diam saja. Ada yang lain di dalam diri mereka, yang membuat mereka terlihat aneh di mataku.
    Anja menjauhi Jamie, padahal biasanya mereka selalu bersama-sama ke manapun mereka pergi. Ketika Anja melihat Jamie, maka ia akan langsung sembunyi. Rutinitas belajar bersama mereka di perpustakaan setiap jam istirahat kedua juga tidak terjadi hari ini. Sepertinya mereka bertengkar, mungkin karena Jamie menyatakan cintanya pada Anja kemarin. Apa Anja menolaknya? Sepertinya begitu.
    Luhan terus memandangi langit selama jam pelajaran berlangsung. Ia sampai ditegur oleh beberapa guru. Terkadang ia juga melamun sambil mencorat-coret buku pelajarannya. Aku ingin bertanya, tetapi aku tidak terlalu dengannya. Aku tidak ingin dianggap sebagai ‘orang-yang-suka-mencampuri-urusan-orang-lain’. Jadi, aku pun mengurungkan niatku dan hanya memandanginya, berharap mendapat ilham.
    Yongguk tidak bisa dihubungi sejak kemarin malam. Dia tidak on di Whatsapp dan Skype-nya juga off. Kucoba mengirim SMS, tak ada balasan. Aku me-mention-nya di Twitter, tidak ada respon. Padahal biasanya kami selalu berhubungan setiap hari. Apa yang terjadi padanya? Apa yang terjadi pada semua orang hari ini? Kenapa? Ada apa dengan kalian semua?
    Kucurahkan seluruh perasaanku di buku suratku untuk Yongguk. Semoga saat membacanya, dia merasa bersalah dan minta maaf. Tidak mungkin dia kenapa-napa karena aku sudah menghubungi Ji Eun dan dia bilang Yongguk masih sehat seperti biasanya. Ada yang aneh… aku juga sudah meminta Junhong untuk menanyakan masalah ini kepada Yongguk. Dia membalas pesanku dengan kata “Oke!” tapi sampai sekarang belum ada pemberitahuan lebih lanjut. Apa Yongguk tidak mau menjawab?
    “Hyosung… Tolong aku, please…” tiba-tiba Jamie menghampiriku sepulang sekolah.
    “Ya, ada apa?” balasku.
    “Anja menolakku dan menjauhiku. Aku tidak keberatan ditolak tapi aku tidak mau dia menjauhiku. Tolong ikut aku ke rumah kami dan tanyakan soal itu padanya, ya… Please…”
    “Boleh... Tunggu, ya.” Aku mengirim SMS pada supirku kalau aku akan pergi ke rumah temanku. “Ayo kita pergi sekarang. Kau harus mengantarku pulang, ya?” Jamie mengangguk.
***
    “Anja!!! Ada temen kamu yang datang, nih!!!” teriak ibu Anja di depan pintu kamarnya. “Masuk saja, Hyosung. Anja lagi main internet.”
    Aku membuka pintu pelan-pelan dan melihat Anja duduk membelakangiku dengan laptop di hadapannya. Aku tersentak melihat apa yang terpampang di layar laptop Anja. YONGGUK!!! Anja sedang Skype-an dengan Yongguk! Detik itu juga, kubanting pintu kamar Anja dan berlari meninggalkan rumah itu.

No comments:

Post a Comment